Akhir akhir ini, saya seringkali mendapat pertanyaan yang sama mengenai isu-isu aurat. Bagaimana hendak menjawab alasan mereka yang tak menutup aurat? Bagaimana hendak menarik mereka memakai kerudung? Bagaimana memberi kefahaman kepada mereka tentang aurat? Dan lain-lain lagi. Di sini saya berusaha mengumpul alasan-alasan dan hujah-hujah balas buat si pelaku pembuka aurat. Terima kasih kepada sumber-sumber terkait, TERUTAMA IBU-IBU PENGAJIAN KULTUM BA’DA SUBUH yang telah meginspirasikan buat saya untuk menulis tulisan yang sangat sederhana namun bermakna menurut saya pribadi Dan artikel ini bukan saja tertumpu pada isu memakai kerudung, namun juga juga membahas tentang muslimah yang berkerudung pendek, memakai sendat serta kaum muslimin sendiri yang membuka aurat. Insyaallah semoga bermanfaat buat mereka-meraka yang ingin mencari Jawaban pada mengenai isu ini.
---------------------------------------------
---------------------------------------------
1. Walaupun membuka aurat, tapi masih menjaga harga diri dan tidak melakukan perkara tak senonoh?
”Janganlah nilai orang dari luarannya. Don’t judge a book by its cover!”
"Walaupun tidak pakai kerudung, saya tetap masih menjaga solat dan menjaga tingkah laku"
Jawaban:
Adakah anda mendakwa diri anda mempunyai hati yang suci, iman yang tinggi dan kononnya ia sudah cukup menjamin harga diri tanpa perlu menutup aurat? Tetapi adakah anda berani menjamin bahwa semua lelaki ajnabi yang melihat aurat anda mempunyai hati sesuci dan iman setinggi anda juga? Langsungkah mereka tidak memberi kesan dan tidak membangkitkan nafsu birahi mereka yang berada di hadapan anda? Jadi, perlu diberi kefahaman bahwa kewajiban wanita menutup aurat bukanlah semata-mata untuk menjaga maslahat dan harga diri pihak wanita itu sendiri, tetapi maslahah yang lebih besar ialah menjaga masyarakat yang berada di sekelilingnya agar tidak terfitnah disebabkan budaya mendedahkambuka aurat tersebut. Betapa banyak pemerkosaan dan pencabulan bermuara daripada wanita sendiri yang mempamerkan tubuh badannya yang terbuka di hadapan mata laki-laki lelaki. Maka tutuplah aurat bukan sekadar untuk anda, tetapi juga demi kemaslahatan orang lain di sekeliling. [1]
2. Perempuan yang berkerudung lebih baik akhlaknya daripada tak berkerudung?
"Alah… perempuan pakai kerudung pun belum tentu berkelakuan baik!"
“Ada juga teman saya yang betul-betul menutup aurat tetapi perilaku dan kelakuan mereka lebih buruk dari perempuan yang tidak memakai kerudung!”
“Ada seorang kakak tu pakai kerudung, tapi perilakunya buruk, mengumpat sana mengumpat sini”
“kata Siapa orang tak pakai kerudung semua jahat?”
Jawaban:
Ungkapan anda ini seolah-olah sedang memperlemah keimanan orang yang sedang berusaha mentaati perintah Allah (dalam bab tutup Aurat). Apakah anda mengira bahwa anda sudah lebih baik berbanding orang yang menutup aurat tersebut apabila anda berani melafazkan ungkapan seperti itu, sedangkan anda sendiri membiarkan aurat anda terbuka? Sangat tidak benar sekali dalam maslah agama, untuk kita membandingkan diri kita dengan mereka yang lebih buruk agama dan akhlak. Ini adalah teknik Syaitan untuk menghentikan seseorang dari melakukan usaha memperbaiki diri kepada yang lebih baik.
Nabi bersabda: Dua perkara yang sesiapa dapat perolehinya akan ditulis dirinya sebagai hamba yang bersyukur dan sabar dan siapa yang gagal dalamnya, tidak akan ditulis sebagai orang bersyukur dan sabar. Yaitu sesiapa yang melihat tentang agamanya kepada mereka yang jauh lebih baik darinya, lalu ia berusaha mengikutinya, dan dalam hal keduniaan mereka melihat kepada orang-orang yang kurang darinya sehingga ia memuji Allah atas nikmat yang diperolehinya. (HR At-Tirmidzi) [2]
3. Tidak mau terpaksa dalam berkerudung?
"Berkerudung itu perlu keikhlasan…"
“Saya mau berubah karena saya sendiri yang ingin berubah. Saya mau melakukannya dengan ikhlas, bukan karena disuruh.”
“Buat apa pakai kerudung kalau hati tak betul”
Jawaban:
Allah swt dan RasulNya telah mengarahkan seluruh wanita muslimah WAJIB untuk menutup aurat tidak memandang entah seseorang itu ikhlas atau tidak, suka atau tidak, disuruh oleh orang lain atau terbit dari hatinya sendiri. Sama seperti mendirikan solat, membayar zakat, puasa Ramadhan dan semua petunjuk serta larangan Islam yang lain, sama ada seseorang itu ikhlas atau tidak, terpaksa atau tidak. Sekiranya ikhlas dijadikan alasan maka, ramai diluar sana tidak perlu solat 5 waktu karena sukar mencapai tahap keikhlasan yang ingin dicapai.
Perlu diingatkan, jika seseorang menutup aurat secara ikhlas atau separuh ikhlas, maka dia akan beroleh ganjaran sekadar keikhlasannya. Namun tanggungjawab fisik yang diwajibkan oleh agama dikira sudah terlaksana secara zahirnya. ATAU kata lainnya, tatkala itu dia hanya BERDOSA SEKALI yaitu karena tidak melaksanakannya secara ikhlas, tetapi dia terhindar dari dosa tidak mengerjakan yang wajib ke atasnya secara zahir. Namun jika dia degil dan tidak menutup aurat, atas alasan TIDAK IKHLAS, TIDAK MAU HIPOKRIT dan sebagainya, tindakannya itu menjadikannya BERDOSA di sisi Allah secara fizikal dan juga spiritual, atau dalam kata lainnya, dia berdosa DUA KALI. Dosa di level pertama dan kedua sekaligus, malah lebih musnah apabila dosa level pertama itu sangat mudah bercambah apabila ia berjangkit kepada orang lain, seperti apabila saja ada mata lelaki bukan mahram yang melihat, ketika itu dosa bukan hanya dua kali tetapi sebanyak mata lelaki yang melihat. Adapun bagi mereka yang tidak ikhlas tadi, at least dia sudah terselamat dari cambahan dosa dari mata lelaki. [3]
4. Menunggu diperintahkan untuk berkerudung?
“Biarlah ianya datang daripada saya sendiri, bukan dipaksa sesiapa. Bila tiba masa, Insyaallah saya berkerudung”
“Saya tahu hari itu akan tiba tetapi bukan sekarang”
“Insyaallah, apabila sudah berkahwin barulah saya bersedia”
Jawaban:
Jika bukan sekarang, maka adakah apabila sudah terlantar di rumah mayat baru ingin berubah? Sedarilah wahai diri, bahwa kematian akan datang secara tiba-tiba dan tiada sebarang jaminan umur masih panjang beberapa minggu lagi. [3]
Sumber:
[1] http://abuumair1.wordpress.com/2010/02/26/buat-apa-pakai-kerudung-kalau-hati-tak-betul/
[2] http://latahzan00.blogspot.com/2010/07/alah-perempuan-pakai-kerudung-pun.html
[3] http://www.zaharuddin.net/index.php?option=com_content&task=view&id=898&Itemid=72
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan menuliskan komentar dulur pada opsi Google/Blogger untuk dulur yang memiliki akun Google/Blogger.
Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website dulur (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).
Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website dulur pada kotak yang tersedia.
Atau dulur bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama dulur dan URL blog/website dulur pada kotak yang tersedia.
Jika dulur tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongkan.
Gunakan opsi 'Anonim' jika dulur tidak ingin mempublikasikan data dulur. (sangat tidak disarankan). Jika komentar dulur berupa pertanyaan, maka jika dulur menggunakan opsi ini tidak akan ditanggapi. Afwan , salam Ukhuwah.
Sunni Muda
----------------------------------